Teks Berjalan

Selamat Datang di Blog Saya!, Blog ini sengaja dibuat untuk menyalurkan hobby saya menyampaikan informasi, andaikata ada yang kurang berkenan di hati, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, atas partisifasinya, saya ucapkan ribuan terimakasih, (Ttd : VILKADI)

Senin, 28 Mei 2012

Pendatang Wajib Lapor


Rimba Asam,WK.
Penduduk pendatang yang berada di Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung, di duga banyak yang belu
m melaporkan kepindahannya kepada pemerintah kelurahan ataupun kepada ketua rukun tetangga (RT) setempat. Ini dibuktikan dengan sering adanya penduduk yang ingin berurusan di Kelurahan Rimba Asam namun belum mengenal ketua RT ditempat tinggalnya. Banyaknya penduduk pendatang di Kelurahan Rimba Asam sangat beralasan, ini dikarenakan kebanyakan di setiap RT di Kelurahan Rimba Asam terdapat bedeng yang disewah oleh penduduk pendatang dari berbagai tempat.
Seperti di RT 25 lingkungan III Kelurahan Rimba Asam, disini bisah dikatakan hampir sebagian penduduknya adalah penyewah bedeng, sebab di RT 25 ini saja terdapat 13 unit bedeng yang disewahkan, dengan masing masing bedeng terdapat tiga hingga delapan pintu yang disewahkan. Belum lagi penduduk pendatang yang berada di tempat lain di Kelurahan Rimba Asam.
Seperti yang diungkapkan Ketua RT 25 Vilkadi, dia mengatakan bahwa penduduk yang berada di Rt 25 selalu berubah, dikarenakan jumlah bedeng ditempatnya sangat banyak, bahkan lebih dari setengah penduduknya adalah penghuni bedeng.
Namun sayangnya, menurut Vilkadi, hanya sedikit sekali yang mempunyai kesadaran untuk melaporkan kepindahannya kepada ketua RT, juga penyebab lain, kurangnya ketegasan dari pemilik bedeng untuk mengantarkan penghuni bedeng miliknya agar melaporkan keberadaannya kepada ketua RT setempat.
“Ditempat saya ini peduduknya rata-rata penghuni bedeng, jadi penduduknya selalu ber ubah ubah, terkadang, ada saja yang tidak melapor, seharusnya pemilik bedeng yang memerintahkan atau menemani calon penghuni sewaannya untuk melapor,” ujar Vilkadi kemarin.
Sementara Lurah Rimba Asam, Saperan SSos Msi menegaskan bahwa penduduk pendatang diwajibkan untuk melaporkan kedatangannya kepada ketua RT setempat, dengan membawah surat pindah dari tempat tinggal sebelumnya.
“Bagi penduduk datangan atau penduduk pindahan dari manapun, diwajibkan untuk melapor kepada pemerintah setempat, dengan menunjukan identitas diri dan surat pindah darimana dia berasal, juga saya mohon bantuannya kepada pemilik usaha bedeng yang berada di kelurahan rimba asam agar melaporkan penyewah bedengnya kepada ketua RT setempat,” tegas Saperan. (Vilkadi)

Jumat, 25 Mei 2012

KT Rimbas Jaya Butuh Bibit Ikan Lele

Rimba Asam, WK. Karang Taruna Rimbas Jaya Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung akan membudidayakan ikan lele di kolam ikan milik Hardiyanto warga Kampung Sawah yang juga anggota Karang Taruna Rimbas Jaya. Keinginan untuk membudidayakan ikan lele itu disampaikan Ketua Karang taruna Rimbas Jaya Joni Karbot, SThi Rabu (23/5) saat meninjau lokasi kolam ikan milik anggota Karang Taruna itu.
Menurut Joni Karbot, keinginan untuk membudidayakan ikan lele itu merupakan salahsatu bentuk kegiatan dari Karang Taruna yang dipimpinnya agar lebih mandiri. Sedangkan untuk bibit ikan lelenya, Joni Karbot mengatakan bahwa akan meminta bantuan dari pemerintah Kabupaten Banyuasin melalui Dinas Sosial Banyuasin.
“Untuk kolam ikannya kita sudah ada, sedangkan untuk bibit ikan lelenya akan kita coba untuk minta bantuan dari Dinas Sosial,” Ujar Joni.
Sementara itu pemilik kolam ikan sekaligus anggota dari Karang Taruna Rimbas jaya, Hardiyanto, mengaku sudah menyiapkan kolam ikan miliknya untuk dijadikan tempat untuk membudidayakan ikan lele, dia sangat berharap nantinya Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin dapat membantu untuk mengadakan bibit ikan lele tersebut.
“Saya sudah siapkan kolam ikan milik saya untuk dijadikan tempat membudidayakan ikan lele, kolam ikan tersebut sudah saya bersihkan, saya sangat berharap pemerintah nantinya dapat memberikan bantuan bibit ikan lele,” harap Hardianto.
Lurah Rimba Asam, Saperan,S.Sos, MSi menyambut baik keinginan Karang taruna Kelurahan Rimba Asam untuk membudidayakan ikan lele tersebut, menurutnya keinginan tersebut merupakan ide kreatif dari Ketua Karang Taruna dan anggotanya untuk membentuk Karang Taruna yang Mandiri. Saperan berharap jika nantinya keinginan dari Karang Taruna Rimbas Jaya untuk membudidayakan ikan lele terwujud, agar dijaga dan dirawat supaya lebih berkembang, dan dapat menjadi Karang taruna Rimbas Jaya lebih Kreatif lagi.
“Baguslah kalau Karang Taruna Rimbas jaya akan membudidayakan ikan lele, itu merupakan bentuk kegiatan yang positif, asal saja nantinya dirawat dengan baik, dan dapat bermanfaat untuk Karang Taruna itu sendiri,” singkat Saperan. (Vilkadi)

Senin, 21 Mei 2012

Pembangunan Jalan Moyang Sudah 50 Persen.


Rimba Asam. WK, Pembanguan jalan sepanjang 1005 meter dengan lebar 3 meter di dusun kampung sawah kelurahan rimba asam kecamatan betung yang menggunakan dana PNPM kini sudah mencapai 50 persen dengan pelaksanaan sudah mencapai 500 meteran, diperkirakan dalam waktu 25 hari mendatang, pembangunan jalan cor beton tersebut sudah dalam tahap pinising.
Pantauan harian banyuasin, pembangunan jalan moyang yang merupakan akses jalan satu satunya yang terdekat bagi penduduk yang tinggal di kampung sawah untuk berbelanja ke pasar pagi betung tersebut tergolong cepat.
Menurut Hardianto, ketua Rt 37 kelurahan rimba asam yang selalu aktif memantau pengerjaan jalan moyang ini mengatakan bahwa dalam seharinya, parah pekerja jalan moyang ini dapat mengerjakan hingga 30 sampai 40 meter perhari, itupun dikerjakan dari pagi hingga soreh hari.
“Mereka ini tergolong cepat dalam mengerjakan jalan cor beton ini, dalam sehari bisah mencapai 40 meter bias mereka kerjakan, juga di dukung cuaca yang cenderung panas akhir-akhir ini,” Ujar Haryanto saat ditemui di lokasi pembangunan jalan moyang kemarin.
Hal yang sama juga diungkapkan Darmadi, selaku ketua Tim Pelaksana Kegiatan, menurutnya pelaksanaan pembangunan jalan cor beton di moyang ini tidak mengalami hambatan yang berarti, sehingga pengerjaannya bisah dikatakan lumayan cepat. Hanya saja Darmadi berharap kepada masyarakat sekitar, agar dapat membantu dalam pelaksanaan pengerjaan jalan cor beton ini seandainya ada permasalahan yang dapat menghambat proses pembangunan.
“Memang hambatan yang berarti belum ada, semua ini mungkin atas kerjasama dan koordinasi kawan kawan dilapangan, juga partisipasi masyarakat sekitar, jadi saya harapkan masyarakat yang ada disekitar pelaksanaan pembanguan ini agar dapat jelih untuk memperlancar pembanguan jalan ini agar cepat selesai, misalnya jalan yang becek agar secepatnya gotong royong untuk dikeringkan, jadi tidak menghambat pekerja dalam melaksanakan pembanguan,” Jelas Darmadi.
Sementara itu Lurah Kelurahan Rimba Asam, Saperan,S.Sos, Msi, berharap pembangunan jalan cor beton ini dapat segera selesai dengan baik, dan dapat dipergunakan oleh masyarakat, namun demikan Saperan mengingatkan kepada masyarakat agar selalu dapat menjaga dan merawat dengan baik apabilah pembangunannya selesai nanti.
“Kita harapkan pembanguan jalan ini cepat selesai dan tidak ada hambatan, jadi masyarakat dapat segera menikmati jalan ini untuk beraktifitas,” Singkat saperan saat meninjau lokasi pembanmgunan. (Vilkadi).

Minggu, 20 Mei 2012

Hendri Gunawan Umrohkan Tokoh Masyarakat



BETUNG WK, Anggota DPRD Banyuasin dari dapil VI Kecamatan Betung, Hendri Gunawan, SE melalui pemerintah Kabupaten Banyuasin, dengan menggunakan dana aspirasinya memberangkatkan tokoh masyarakat di Kecamatan Betung untuk Umroh ke tanah suci mekah.
Tokoh masyarakat yang akan berangkat umroh pada tanggal 22 mei 2012 mendatang berasal dari dua kelurahan dan dua desa yang ada di kecamatan betung, masing masing Hasim dan Cik Mat Cik dari kelurahan rimba asam, Sudarto dari kelurahan betung, Visron Hasibuan dari desa bukit, dan Manu Hermanto serta Ikhtiarno dari desa sukamulya.
Hasim (55) warga kelurahan rimba asam yang akan berangkat umroh mengucapkan ribuan terimakasih kepada pemerintah kabupaten banyuasin terutama kepada Hendri Gunawan, SE selaku anggota DPRD Banyuasin yang telah memilih dirinya yang akan ikut umroh ke tanah suci mekah pada selasa mendatang.
Menurutnya, dengan terpilihnya menjadi salahsatu tokoh masyarakat yang akan diberangkatkan umroh oleh pemerintah kabupaten banyuasin dia menganggap keberangkatnya itu merupakan suatu berkah yang tak terhingga, dan merupakan karunia dari Allah SWT.
“Alhamdullillah, saya telah diberikan kesempatan oleh Pak Hendri Gunawan untuk umroh tahun ini, tak lupa saya ucapkan ribuan terimakasih kepada pemerintah banyuasin, terutama kepada Pak Hendri Gunawan yang telah memberangkatkan saya umroh dengan dana aspirasinya, saya mohon Doanya agar saya selamat sampai dapat kembali lagi ke tana air, dan mendapatkan rahmat dan berkahnya dengan berangkatnya saya umroh ini” Ujar Hasim saat dihubungi kemarin.
Sementara itu Hendri Gunawan,SE saat dihubungi di kediamannya membenarkan telah memberangkatkan tokoh masyarakat yang ada di kecamatan betung untuk umroh ke tanah suci mekah pada selasa mendatang dengan menggunakan dana aspirasinya.
“saya bersyukur dapat memberangkatkan masyarakat untuk umroh, semoga dengan keberangkatan mereka umroh ini nantinya menjadi suatu amal ibadah dan dapat meningkatkan ketaqwan kita semua kepada Allah SWT,” Harap politisi dari partai Demokrat ini.
Selain itu, Hendri juga berharap keberangkat tokoh masyarakat ini nantinya tidak ada halangan, dan dapat kembali pulang ke tanah air dengan selamat.
:Kita berdoa saja semoga segalah sesuatunya berjalan dengan lancar, dan mereka yang berangkat umroh ini mendapatkan kemudahan dalam menjalankan ibadahnya,” Pungkas Hendri.
(VILKADI).

Kamis, 17 Mei 2012

Warung Tuak Dan Penginapan Dirazia

BANYUASIN,WK: Warung tuak dan penginapan yang ada di Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Rabu (16/5) mulai pukul 20.00 Wib, dirazia oleh tiem gabungan yang terdiridari Dinas Sosial Kabupaten Banyuasin, Polres, Polisi Pamong Praja dan petugas kesehatan.
Razia yang dilakukan
secara mendadak oleh Tiem gabungan ini membuat pengunjung warung tuak banyak yang lari tunggang langgang ketakutan, seperti saat melakukan razia di warung tuak yang ada di Dusun bangun Rejo Kelurahan betung, seluruh pengunjungnya berhamburan lari meninggalkan minumannya.
“Kami sudah lama resah dengan adanya warung tuak ditempat kami ini, kami takut keberadaan warung tuak ini dapat merusak generasi muda yang ada disini, sebab mereka yang minum tuak disini kebanyakkan mabuk dan sangat meresahkan,” Ujar Uzan warga sekitar,(16/5).
Dalam razia tersebut, selain menyita 4 gembes Tuak murni, petugas gabungan ini juga memberikan peringatan kepada pemilik warung tuak untuk menutup usahanya, apalagi usaha penjualan minuman yang sipatnya memabukkan ini sangat dilarang di kabupaten banyuasin.
“Kami minta agar seluruh pemilik warung tuak agar mematuhi aturan pemerintah, apalgi bagi yang tidak memiliki izin usaha, sebab dikhawatirkan akan keberadaan warung tuak ini dapat merusak lingkungan terutama generasi muda, apalagi warung tuaknya berada di pemukiman penduduk seperti yang di bangun rejo ini,” Kata Sudarto, S.Sos, Kabid Resos Pecat dari Dinas sosial yang memimpin razia itu.
Selain mendatangi warung-warung tuak, Tiem gabungan ini juga merazia penginapan-penginapan yang diduga sering menjadi tempat mesum oleh pengunjungnya.
Seperti saat mendatangi penginapan “SM” yang berada di kelurahan betung kecamatan betung, di penginapan ini didapati dua pasangan yang sedang berduaan di kamarnya.
Salahsatu pasangan berinisial MD perempuan warga palembang dan HJ warga desa teluk kijing saat digrebek ternyata bukan pasangan suami istri, namun mereka mengaku sudah merencanakan untuk melangsungkan pernikahan, dan menurutnya sedang mengurus surat menyuratnya untuk persyaratan nikah.
“Kami nih nak nikah pak, kami lagi mengurus surat-suratnya, kami menginap disini karena besok akan melanjutkan perjalanan untuk ketempat yang akan menikahkan kami,” Ujar MD Berkilah.
Lain lagi dengan pasangan R perempuan warga jambi dan S laki-laki warga kelurahan Rimba Asam, mereka mengaku adalah pasangan suami istri, dan mereka sudah dua tahun nikah sirih, namun karena pernikahan mereka tidak diketahui oleh isteri tuanya S, jadi mereka melakukan pertemuan di penginapan ini.
“Kami sudah nikah pak, sudah dua tahun, tapi isteri tua saya tidak tau kalau saya sudah nikah lagi, jadi saya ajak isteri mudah saya ini menginap disini saja,” Jelas S saat didata.
Ketua Tiem, Sudarto, S.Sos, Kepala Bidang rehabilitasi Sosial dan Penyandang Cacat Dinas Sosial Banyuasin menjelaskan, bahwa untuk razia di kecamatan betung, petugas menyita empat gembes tuak dan menemukan dua pasangan yang sedang berduaan di salahsatu kamar di penginapan SM.
“untuk kecamatan betung kita menyita gember tuak murni dan mendapatkan dua pasangan yang sedang berduaan dikamar penginapan, satu pasangan memang sudah menikah, dan satunya lagi baru akan menikah, ini dibuktikan dengan NA salah satu persyaratan untuk nikah yang mereka pegang,” Pungkas Sudarto. (Vilkadi).

Kamis, 10 Mei 2012

Lurah Rimba Asam Tinjau Pembangunan Jalan Moyang

Lurah Rimba Asam Tinjau Pembangunan Jalan Moyang

RIMBA ASAM, WK : Harapan Warga yang tinggal di Dusun Kampung Sawah Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan agar jalan moyang yang menghubungkan langsung warga dusun kampung sawah dengan pasar pagi betung untuk di cor beton kini sudah terwujud.
Dengan menggunakan dana Program Nasional Pemerdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) sebesar, 344.734.000 rupiah, jalan sepanjang 1000 meter kini sudah mulai dibang
un dengan cor beton.
Hardianto (34) warga kampung sawah mengatakan bahwa pembangunan jalan moyang ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal dikampung sawah, sebab jalan moyang ini merupakan satu-satunya akses jalan terdekat yang menghubungkan warga kampung sawah dengan pasar pagi betung sekaligus ke ibu kota kecamatan.
“Jalan moyang ini merupakan satu-satunya jalan terdekat bagi warga kampung sawah untuk menuju ke pasar pagi betung, jadi kami sangat berterimakasih dengan di bangunnya jalan moyang ini, hingga nantinya kami dapat ke pasar dengan mudah,” Ujar Haryanto, (10/5).
Jalan moyang yang menghubungan warga kampung sawah dengan ibu kota kecamatan betung, yaitu kelurahan rimba asam ini, sebelumnya telah di bangun 2 unit jembatan dengan menggunakan dana PNPM-MP pada tahun 2011 yang laluh.
Pada tahun 2012 ini jalan moyang kembali mendapat kucuran dana dari PNPM dengan pembangunan cor beton sepanjang 1 KM. pembangunan cor beton itu sangat diharapkan oleh warga kampung sawah, sebab sebelumnya jalan tersebut rusak dan becek terutama di musim hujan.
Seperti yang diceritakan Harun (56) Toko Masyarakat yang tinggal dikampung sawah, menurutnya jalan moyang memang sebelumnya sudah dibangun 2 unit jembatan dengan menggunakan dana PNPM, namun sayangnya kondisi jalan sangat sulit dilalui apabilah dimusim hujan, walaupun sudah perna mendapat bantuan penggusuran oleh PT Medco, namun kerusakan jalan tidak dapat dihindari terutama dimusim hujan.
“memang tahun kemaren sudah di bangun dua unit jembatan di jalan moyang ini, bahkan baru-baru ini juga perna dilakukan penggusuran oleh pt medco, namun akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini membuat kondisi jalan jadi rusak parah, beruntung tahun ini di cor beton dengan menggunakan dana PNPM, jadi warga nantinya dapat dengan mudah melintas,” ujar Harun.
Sementara, Lurah Rimba Asam, Saperan, S.Sos MSi saat meninjau pembangunan jalan tersebut, berharap kepada masyarakat kampung sawah agar dapat menjaga dan merawat jalan tersebut jangan sampai rusak dan selalu dapat dinikmati oleh warga sekitar.
“Saya berharap, agar nantinya, kalau jalan ini sudah selesai di bangun, warga dapat merawat dan menjaga jangan sampai terjadi kerusakan, hingga selalu dapat dimanfaatkan bersama,” harap Saperan.
(Vilkadi).

Senin, 07 Mei 2012

Sampah Simpang Koramil Kembali Menumpuk
RIMBA ASAM, WK : Tumpukan sampah kembali terlihat di Simpang Koramil Perumnas Griya Anugerah Kelurahan Rimba Asam Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Padahal, sejak beberapa bulan terakhir, lokasi tersebut sudah bebas dari sampah.
Menurut warga yang berdomisili disekitar Simpang Koramil, sampah tersebut berasal dari sampah masyarakat di perumahan tersebut. Dimana, lokasi pembuangan sampah sebelumnya, sudah dibersihkan dan diberi plang larangan membuang sampah.
“Ya, sampah di sini banyak lagi. Asalnya dari pindahan warga di Perumnas Griya Anugerah. Dulu disana ada tempat pembuangan sampah, namun dilarang lagi dibuang ke sana, jadi seluruh masyarakat pindah buang sampahnya ke Simpang Koramil ini,” jelas Salanang, warga setempat.
Menurutnya, tumpukan sampah tersebut jika dibiarkan maka akan kembali menggunung, dan sama saja menyia-nyiakan kerja keras tim dari Koramil Betung yang sudah membersihkan sampah di lokasi tersebut.
“Sampah disini dulu pernah dibersihkan oleh tim dari Koramil Betung. Namun sayang sekali justru ada lagi sampahnya. Jika dibiarkan lama-lama, sampah disini pasti menggunung,” tambah Salanang.

Sampah-sampah tersebut, sambung Salanang, tentunya menganggu masyarakat yang melintas, dan tentunya masyarakat yang berdomisili di sekitar Simpang Koramil Betung.
“Permukiman penduduk disini cukup padat, dan tiap harinya harus menghirup aroma busuk dari sampah masyarakat ini. Takutnya, kami disini bisa terjangkit penyakit pernafasan bahkan kulit,” bebernya.
Maka dari itu, dia mewakili masyarakat lainnya meminta Dinas Kebersihan Kabupaten Banyuasin, menyiapkan container sampah di Simpang Koramil Betung.
“Ada sekitar 200 KK di Perumnas ini, jika satu KK saja membuang sampah 1 kantong, bisa dibayangkan bagaimana produksi sampah disini. Jadi, baiknya Dinas Kebersihan Kabupaten Banyuasin menyiapkan container khusus di lokasi ini,” pungkasnya. (Vilkadi)

Kamis, 03 Mei 2012

Bupati Bantu Korban Kebanjiran

Bupati Bantu Korban Kebanjiran

BUKIT, WK : Bupati Banyuasin, Ir H Amiruddin Inoed melalui Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/5) siang sekitar pukul 13.00 WIB, memberikan bantuan kepada korban kebanjiran di desa Bukit Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.Bantuan diserahkan langsung kepada tiga orang korban rumah terendam banjir, yaitu Abdullah Sobri, Saroso, dan Parmin, juga satu orang yaitu Kang Buang, korban yang kolam ikan miliknya ikut terendam hingga ikan patin, nila dan lele miliknya juga hilang terbawah banjir.

Kang Buang (55) warga Desa Bukit pemilik kolam ikan mengaku sangat berterimakasih atas perhatian pemerintah kabupaten banyuasin, khususnya bupati banyuasin, yang telah memberikan bantuan kepada korban banjir yang disebabkan oleh tertimbunnya gorong-gorong hingga air yang biasanya mengalir jadi tersumbat.

“Kami sangat berterimakasih kepada bupati yang memberikan bantuan, kami juga mohon kepada bupati agar dapat memberikan solusi yangterbaik untuk mengatasi permasalahan ini,” Harap Kang Buang.

Bantuan yang diberikan bupati banyuasin melalui dinas sosial tersebut berupa sembako, makanan siap saji, selimut, panci, dan tikar.

Penyerahan bantuan ini disaksikan Warga sekitar dan toko masyarakat.

Camat Betung Ir Alpian MM mengatakan bahwa bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kabupaten banyuasin terhadap masyarakat yang terkena musiba.

“Bantuan ini tanggap darurat, dan sebagai bukti keperdulian Bupatikepada korban kebanjiran, Jangan dilihat besarnya bantuan ini, namun lihat bagaimana perhatian dari pemimpin daerah di Banyuasin,” JelasAlpian. (Vilkadi).