Betung,-
Ternyata, menurunnya penghasilan petani sejak musim kemarau 3 bulan terakhir, berdampak terhadap penjualan emas di setiap toko emas yang ada di kecamatan betung. Sejak harga jual penghasilan petani baik karet maupun petani sawit menurun, pembeli yang berkunjung ke toko perhiasan seperti emas, intan, dan perak yang ada di kecamatan betung menjadi semakin berkurang.
Seperti dituturkan Hadi Santoso (30), pemilik toko emas Sinar Mutiara yang berada di pasar simpang tiga kota betung, dikatakannya, sejak harga jual getah karet menurun drastis, pembeli perhiasan emas di toko miliknya sedikit berkurang, dan bahkan lebih banyak masyarakat yang ingin menjual kembali perhiasan emasnya di bandingkan masyarakat yang ingin membeli perhiasan.
“Suda sejak tiga bulan terakhir, pembeli perhiasan emas mulai berkurang, kemungkinan berkurangnya pembeli tersebut disebabkan karena harga jual getah karet yang murah, sementara di musim kemarau seperti sekarang, hasil produksi petani karetpun juga ikut menurun drastis,” ujar Hadi Santoso, kemarin.
Juga dikatakan Hadi, bahwa tidak hanya pedagang perhiasan emas saja yang mengalami penurunan konsumen, beberapa pedagang lainpun mengalami hal yang sama.
“Berkurangnya pembeli yang datang, tidak hanya dialami oleh pedagan perhiasan emas saja, pedagang-pedagang yang lainpun banyak yang mengalami hal yang sama, sebab sekarang hampir seluruh konsumen yang biasanya berbelanja, sedang mengalami kesulitan ekonomi, apalagi dimusim yang serba sulit seperti sekarang,” tambahnya.
Selain itu, Hadi juga mengatakan bahwa harga jual perhiasan emas masih dianggap stabil, dan tidak mengalami perubahan yang berarti.
“Untuk saat ini, harga jual perhiasan emas, masih dianggap stabil. Untuk saat ini, harga jual emas masih 2 juta 7 ratus ribu per sukunya, itu belum termasuk upah, namun sayangnya pembeli sudah mulai berkurang, dan kemungkinannya adalah factor ekonomi,” ujarnya.
Pantauan Haian Banyuasin, beberapa toko perhiasan yang ada di pasar simpang tiga kota betung, dan pasar pagi betung memang hanya terlihat sesekali saja ada konsumen yang datang, itupun terkadang hanya sekedang menanyakan harga emas saja, dan bahkan justru banyak konsumen yang datang malahan ingin menjual perhiasan emasnya.
Emilia (33) Ibu rumah tangga asal Desa Tajah Mulya, ketika ditemui usai menjual perhiasan kalung emasnya mengatakan, bahwa dia sengaja menjual kalung emas miliknya untuk menutupi kebutuhan keluarganya.
“Sejak musim kemarau, dan harga jual getah karet menurun, perekonomial keluarga kami jadi semakin lemah, dan bahkan menjadi semakin sulit. Dari itulah saya terpaksa menjual kalung emas kesayangan saya ini untuk menutupi kebutuhan rumah tangga kami,” beber Emilia. (Vilkadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar