Bupati Bantu Korban KebanjiranBUKIT, WK : Bupati Banyuasin, Ir H Amiruddin Inoed melalui
Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Kabupaten Banyuasin, Rabu (2/4) siang sekitar pukul 13.00 WIB, memberikan bantuan kepada korban kebanjiran di desa Bukit Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.

Bantuan diserahkan langsung kepada tiga orang korban rumah terendam banjir yaitu Abdullah Sobri, Saroso, dan Parmin, juga satu orang, yaitu Kang Buang, korban yang kolam ikan miliknya ikut terendam hingga ikan patin, nila dan lele miliknya jagi hilang terbawah banjir.
Kang Buang (55) warga desa Bukit pemilik kolam ikan mengaku sangat berterimakasih atas perhatian pemerintah kabupaten banyuasin, khususnya bupati banyuasin, yang telah memberikan bantuan kepada korban banjir yang disebabkan oleh tertimbunnya gorong-gorong hingga air yang biasanya megalir jadi tersumbat.
“Kami sangat berterimakasih kepada bupati yang memberikan bantuan, kami juga mohon kepada bupati agar dapat memberikan solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan ini,” Harap Kang Buang.
Bantuan yang diberikan bupati banyuasin melalui dinas sosial tersebut berupa sembako, makanan siap saji, selimut, panci, dan tikar.
Penyerahan bantuan ini disaksikan Warga sekitar dan toko masyarakat.
Camat Betung Ir Alpian MM mengatakan bahwa bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian pemerintah kabupaten banyuasin terhadap masyarakat yang terkena musiba.
“Bantuan ini tanggap darurat, dan sebagai bukti keperdulian Bupati kepada korban kebanjiran, Jangan dilihat besarnya bantuan ini, namun lihat bagaimana perhatian dari pemimpin daerah di Banyuasin,” Jelas Alpian. (Vilkadi).
Akibat Gorong-gorong Tersumbat, Warga Kebanjiran
BUKIT, WK : Hujan yang deras dan cukup lama, mengakibatkan Warga Tebing Dayat Desa Bukit Kecamatan Betung kebanjiran hingga mengakibatkan kerugian material bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.
Seperti yang dialami Nangsir (39) warga tebing dayat desa Bukit, Nangsir mengalamai kerugian yang cukup besar, akibat banjir tersebut kolam ikan miliknya jadi kebanjiran hingga ikan patin dan ikan lele miliknya habis keluar dari kolamnya.
“Saya sangat rugi dengan kejadian ini, sebab seluruh ikan milik saya jadi hilang, belum juga saya sempat panen ikan patin dan lele milik saya, sudah habis terbawah air akibat kebanjiran, kerugian saya mencapai jutaan rupiah,” Ujar Nangsir (30/4).
Banjir yang disebabkan ditimbunnya gorong-gorong yang berada di jalan lintas timur tersebut membuat air yang seharusnya mengalir melalui gorong-gorong akhirnya jadi tersumbat, hingga mengakibatkan rumah-rumah disekitar gorong-gorong itu jadi ikut terendam banjir, dan mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Kerugian juga di alami Solihin (25) warga yang sama, seluruh peralatan komputer miliknya jadi rusak terendam banjir.
Menurut keterangan Suroso (35), warga sekitar, penyebab banjir adalah ditimbunnya gorong-gorong yang bolong akibat erosi oleh pihak yang diduga PU yang memperbaiki jalan.
“Dulunya kami tidak perna kebanjiran seperti ini, sebelum gorong-gorong itu ditimbun, baru kaliini kami kebanjiran seperti ini, kami berharap atas kejadian ini pemerintah dapat memberikan bantuan, karena kerugian yang kami alami cukup banyak, mulai dari banyaknya peralatan elektronik yang rusak, hingga kerugian yang lainnya,” Harap Suroso yang rumahnya terendam hingga sebatas pinggang orang dewasa.
Masyarakat berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah, juga pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi untuk memperbaiki gorong-gorong yang tersumbat tersebut karena diisi oleh puluhan kubik batu koral oleh pihak yang diduga oleh PU tersebut.(Vilkadi)
Budaya Nusantara Harus Dilestarikan
BETUNG, WK : Semakin banyaknya hiburan-hiburan modern yang sudah merambah kemasyarakat pedesaan hingga kepelosok desa terpencil, mengakibatkan semakin berkurangnya kepedulian masyarakat akan budaya-budaya tradisional milik nusantara, antaralain budaya kuda kepang atau biasa juga disebut kuda lumping, hanya masyarakat suku jawa saja yang masih melestarikan budaya tersebut. Dengan semakin menipisnya kepedulian masyarakat akan seni budaya tersebut menggugah hati Ketua Bidang Seni Budaya Di Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Rimba asam Eddy Warman (55), Warga Rt 26 kelurahan rimba asam kecamatan betung kabupaten banyuasin sumatera selatan untuk melestarikan budaya nusantara tersebut.
Dengan membina empat Group Kuda Kepang yang ada di kecamatan betung yaitu Group Jaya Budaya, Group Langgeng Budoyo, Group Suko Budoyo dan Group Budi Mulyo. Eddy Warman berharap budaya nusantara yang diwarisi oleh nenek moyang terdahulu dan hanya ada satu-satunya di Indonesia ini tetap dikenal oleh masyarakat.
Foto Bareng Wakil Bupati Banyuasin, Drs. H.A Rachman Hasan
“Walaupun saya bukan dari suku jawa, namun saya terpanggil untuk melestarikan seni budaya milik bangsa ini, karena siapa lagi yang akan menghargai seni budaya kita, kalau bukan kita sendiri sebagai warga Indonesia, warga asing saja mau belajar seni budaya kita Indonesia ini, apalagi kita sebagai warga Indonesia, jadi mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya kita sendiri,” Ujar Eddy Warman saat memberikan sambutan dalam acara syukuran kelahiran ketiga cucunya, (29/4).
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Banyuasin, Drs. H.A. Rachman Hasan yang juga hadir sebagai tamu undangan dalam acara syukuran tersebut, menurutnya seni budaya bangsa merupakan budaya yang harus dilestarikan oleh warga Indonesia, juga Rachman Hasan mengaku bangga dengan warga kecamatan betung yang dapat menjaga hubungan yang harmonis antar suku dan agama yang ada di kecamatan betung.
“Saya sangat bangga dengan masyarakat yang ada di kabupaten banyuasin ini, khususnya yang berdomisili dikecamatan betung, karena dapat menjaga hubungan harmonis walaupun terdiri dari berbagai etnis suku dan agama,” Ujar Rachman Hasan dalam sambutannya mewakili tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil bupati juga memberikan bantuan kepada empat group kuda kepang yang dibina oleh Eddy Warman, juga kesempatan itu dimanfaatkan foto bareng dengan wakil bupati oleh keempat group kuda kepang yang ada di kecamatan betung tersebut. (Vilkadi)
TPU Betung Bakal Di Perluas
BETUNG, WK : Rencana Pemerintah Kelurahan Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan untuk menambah lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) sepertinya bakal segera terwujud.
Setelah melakukan pertemuan dengan LPM, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, ketua Lingkungan ketua RW ketua RT dan warga, Selas (3/4) di Masjid AL Muhajirin Kelurahan Betung, akhirnya disetujui untuk pembelian lahan yang dipergunakan untuk menambah lahan TPU yang sudah menyempit.
Lurah Betung, M Sobir SSos Msi mengatakan, dalam pertemuan tersebut disepakati, jika dilakukan sumbangan Rp 100 ribu per Kepala Keluarga (KK) untuk membeli lahan yang berada tepat dibelakang TPU Betung tersebut.
“Ya, setelah dilakukan pertemuan dan musyawarah, maka ditetapkanlah jika setiap KK menyumbang Rp 100 ribu. Sumbangan itu bagi yang mampu, dan tidak dipaksakan,” jelas Sobir,(3/4).
Dana yang dibutuhkan untuk membeli lahan dan membangun pagar TPU, sekitar Rp 300 Juta.
“Ada sekitar 2500 KK yang berdomisili disekitar TPU tersebut,jika semuanya ikut menyumbang, maka harapan untuk membeli lahan TPU bisa segera terealisasi,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, juga disusun panitia pembelian lahan TPU Betung yang sudah sangat dibutuhkan masyarakat. Dalam pemilihan tersebut, H Yahya terpilih sebagai Ketua Panitia.
“Nantinya, panitia ini yang menggalang dana pembelian lahan seluas 6390 meter persegi tersebut,” tambah Sobir.
Sementara, Camat Betung Ir Alpian MM melalui Sekcam Gunawan SKM Msi yang menghadiri pertemuan tersebut, mengusulkan agar masyarakat yang mampu untuk member sumbangan lebih besar ketimbang warga yang tidak mampu.
“Kalau ada warga yang mampu, bisa lebih menyumbangnya, agar realisasinya bisa cepat, dan masyarakat yang membutuhkan bisa menggunakannya,” pungkas Gunawan. (Vilkadi)